Belajar Untuk Hidup Dengan Ketidaksempurnaan

EmbraceImperfection

“Merangkul Ketidaksempurnaan”

Kita semua memiliki suatu idealisme dalam pikiran kita berkaitan dengan hal-hal yang kita lakukan di dalam hidup. Kita telah diajarkan untuk menjadi teliti akan apa yang kita lakukan dan berusaha keras untuk mencapai keunggulan. Tidak ada yang salah dengan filosofi kehidupan tersebut. Itu merupakan hal yang terpuji dan berperan sebagai suatu garis dasar yang baik bagi segala sesuatu yang kita lakukan.

Namun, ada garis pemisah antara menjadi teliti dan menjadi seorang yang perfeksionis akan apa yang kita lakukan. Seorang dapat menjadi teliti dan menghargai suatu tugas yang dilakukan dengan baik tanpa harus menjadi sempurna. Orang yang perfeksionis selalu melihat kekurangan-kekurangan pada suatu tugas yang telah diselesaikan, bahkan jika itu tidak cukup penting dan tidak akan diperhatikan oleh orang lain.

Terkadang seseorang perlu menyesuaikan idealismenya ke suatu level yang lebih realistis berkaitan dengan kemampuan yang dia miliki sesungguhnya. Hal-hal bisa menjadi baik, bahkan unggul, tanpa harus menjadi sempurna. Belajar untuk hidup dengan hal-hal yang kurang dari sempurna adalah penting untuk kedamaian pikiran karena tidak seorangpun yang bisa mencapai kesempurnaan.

Bahkan Allah tidak mengamati gaya hidup Anda dan mengharapkan untuk menemukan kesempurnaan dalam segala sesuatu yang Anda lakukan. Pemazmur menuliskan, “Sebab Dia sendiri tahu apa kita, Dia ingat, bahwa kita ini debu” (Mazmur 103:14). Dengan kata lain: Allah tahu bahwa Anda hanyalah manusia. Apakah Anda mengetahui hal itu atau Anda menempatkan harapan pada diri Anda sendiri untuk menjadi manusia super dan kemudian merasa frustrasi saat Anda melihat diri Anda bukan manusia super?

Seorang yang berjalan dalam kasih karunia adalah orang yang menemukan kepuasan setelah melakukan yang terbaik, mengingat keterbatasan-keterbatasan hidup yang ada pada dirinya. Saat Allah selesai mencipta, Ia melihat apa yang telah Ia selesaikan dan berkata, “Semuanya itu baik.” Ia ingin agar Anda mampu berkata hal yang sama tentang apa yang Anda lakukan. Kenyataannya, kemampuan untuk berkata demikian merupakan suatu kualitas ilahi.

Apakah benar-benar menjadi masalah bila beberapa hal tidak terselesaikan atau tertunda? Apakah memang pantas untuk mengorbankan ketenangan pikiran, stabilitas emosional dan kelelahan secara fisik agar dapat mencapai semuanya? Apakah memang itu benar-benar sedemikian sangat berharga bila diletakkan dalam sudut pandang gambaran yang lebih besar? Ini adalah pertanyaan-pertanyaan yang perlu dipertimbangkan dengan serius.

Jars of clay

“Tetapi harta ini kami punyai dalam bejana tanah liat, supaya nyata, bahwa KEKUATAN yang melimpah-limpah (NKJV: KUASA yang mengungguli segala sesuatu) itu berasal dari Allah, bukan dari diri kami.” 2 Kor 4:7

Belajar untuk hidup dengan hasil-hasil yang kurang dari sempurna mungkin merupakan sebuah ketrampilan yang ingin diajarkan Roh Kudus pada Anda. Di kesempatan berikut saat Anda melihat suatu pekerjaan yang telah selesai dan tergoda untuk mengutak-atik dan menilainya melalui lenda-lensa perfeksionisme, jangan kaget bila Anda mendengar Ia berkata, “Biarkan saja. Itu sudah baik.” Saat Anda mendengar suara yang lembut itu, dengarkanlah dan lakukanlah. Dalam jangka panjangnya, Anda akan menemukan kasih karunia kepuasan dan bukannya rasa bersalah dari hukum yang kita bebankan terhadap diri sendiri yang mendakwa Anda akan apa yang telah Anda selesaikan.

 

Catatan :

Artikel ini adalah terjemahan kutipan dari buku ”When Wives Walking In Grace”, yang ditulis oleh Steve McVey di websitenya.

You can also read the original English post “Learning To Live With Imperfection”.

Categories: Identitas, Iman, Karakter Tuhan, Kasih Karunia Pemberdayaan | Tag: , , , , | 1 Komentar

Navigasi pos

1 thoughts on “Belajar Untuk Hidup Dengan Ketidaksempurnaan

  1. Ping-balik: #Poster “Jars of #Clay” – #gratis | Christ of Grace

Leave a Reply / Tinggalkan tanggapan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Blog di WordPress.com.