Dalam film Hollywood”Pleasantville”, semua penduduk kota menjalani hidup dalam warna hitam dan putih sampai suatu hari seseorang menemukan ide terlarang mengenai pilihan bebas. Setelah membuat pilihan itu, karakter utama itu berubah menjadi seorang berwarna-warni penuh semangat sementara orang lain tetap hitam dan putih. Dari situ, warga-warga lain Pleasantville menemukan pilihan bebas, dan mereka juga menukar keberadaan hitam-putih mereka menjadi warna dinamis.
Satu pesan yang mungkin kita ambil dari film ini adalah bahwa orang-orang yang dengan bebas memilih kehidupan dosa dan kepuasan daging adalah yang menjalani hidup berwarna-warni, sementara semua yang lain ditakdirkan untuk suatu keberadaan grayscale (abu-abu). Inilah persis pandangan dosa yang musuh akan senang untuk kita anut. Pernahkah Anda menemukan diri sendiri bertanya, “Mengapa dunia semakin akrab dengan pembunuhan, sementara saya sebagai seorang Kristen harus hidup tak bercela?” Dengan kata lain, mengapa dunia bisa mengalami kehidupan mimpi Technicolor sementara saya terjebak dengan keberadaan hitam-dan-putih ini? Baca lebih lanjut
Christ of Grace 