Daily Archives: Januari 22, 2015

Menikmati Warisan

Saya merasa sepertinya salah satu pekerjaan utama saya adalah mengajar orang-orang Kristen bagaimana menyadari dan menggunakan warisan mereka. Saya yakin bahwa, untuk sebagian besar, Gereja telah meninggalkan kekayaan Surga diam saja di bank, berpikir bahwa kita mendapatkannya hanya ketika kita mati dan pergi ke sana. Keyakinan bahwa Surga adalah sepenuhnya merupakan realitas yang akan datang telah mengurangi terlalu banyak deklarasi Allah dalam Alkitab tentang identitas dan panggilan orang percaya menjadi hanyalah kebenaran-kebenaran “posisional” yang diakui tetapi tidak pernah dialami. Sudah saatnya untuk itu untuk berubah.

gavel testament document and bags with dollar sign

Testament = Wasiat

Memahami warisan kita dimulai dengan menemukan tujuan yang lebih dalam untuk keselamatan kita. Banyak orang percaya baru tetap belum dewasa karena mereka tidak pernah maju melampaui pewahyuan bahwa mereka adalah orang-orang berdosa yang diselamatkan oleh kasih karunia. Dengan kata maju saya tidak maksudkan “meninggalkan,” tetapi “membangun di atas.” Mereka yang maju adalah mereka yang memahami bahwa tujuan tertinggi Allah bagi Salib itu bukan hanya untuk mengampuni kita dari dosa. Itu demikian agar dengan mengampuni kita atas dasar darah Kristus, Dia bisa mempersilakan kita kembali ke hubungan keluarga yang intim dengan-Nya, Bapa Surgawi kita. Yohanes 1:12 mengatakan, “Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya (penekanan saya). Posisi legal hubungan dengan Allah sebagai putra dan putri-Nya inilah justru yang memberi kita suatu warisan. Roma 8:14-17 menjelaskan ini dengan sederhana: Baca lebih lanjut

Categories: Identitas, Iman, Karakter Tuhan, Kasih Karunia Pemberdayaan, Mempelai Kristus | Tag: , , , , , , , , , , | 1 Komentar

Blog di WordPress.com.