Ketika kita berada di musim Natal, saya mendengar Tuhan dengan jelas menyemangati kita melalui kisah Natal, kelahiran Yesus. Saya secara khusus mendengar perkataan Tuhan untuk kita di musim ini melalui kisah Maria.
“ Dalam bulan yang keenam Allah menyuruh malaikat Gabriel pergi ke sebuah kota di Galilea bernama Nazaret, kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang bernama Yusuf dari keluarga Daud; nama perawan itu Maria. Ketika malaikat itu masuk ke rumah Maria, ia berkata: “Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau.” Kata malaikat itu kepadanya: “Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah. Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus. Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi…”
“… Kata Maria: “Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu.” Lalu malaikat itu meninggalkan dia.” (Lukas 1:26-28; 30-32; 38)
Mengatakan “Ya” terhadap Panggilan-Nya
Maria pasti sudah tahu betapa besar tugas yang baru saja diberikan kepadanya ini ketika malaikat Gabriel menampakkan diri kepadanya. Maria menjawab panggilan ini dengan rendah hati. Dia tentunya telah tahu bahwa ini akan merusak reputasinya dan hubungannya dengan keluarga dan teman-temannya. Dia pasti telah menduga bahwa dia akan dijauhi dan bahkan bisa dibunuh karena hamil sebelum menikah. Namun dia tetap mengatakan ya! Saya menyukai tanggapannya terhadap Gabriel: “Sesungguhnya, aku adalah hamba Tuhan; jadilah padaku sesuai dengan perkataanmu.”
Mengatakan “ya” kepada panggilan Tuhan dalam hidup kita kadang-kadang dapat berhadapan dengan oposisi yang ekstrem. Pernahkah Anda menemukan diri Anda di suatu tempat di mana Anda mengatakan ya kepada Tuhan dan kemudian segera menghadapi tantangan yang membuat Anda bertanya-tanya apakah Anda telah mendengar Tuhan secara benar? Pertanyaan-pertanyaan mulai muncul seperti, “Apakah saya melewatkan Tuhan? Apakah ini benar-benar Engkau, Tuhan?” Ada begitu banyak tantangan yang harus dihadapi dan diatasi oleh Maria agar dia dapat melahirkan sang janji, sang Mesias, Dia yang kelak akan menanggung dosa dunia. Baca lebih lanjut